Outsourching

Jumat, 24 Juli 2009

Kalau sudah mendengar kata Outsourching langsung deh yang namanya workers langsung berkata "tidak", mesti ekstra keras utk menjelaskan mereka dari gaji sampai tunjangan..sampai potongan. Apalagi kalau dalam 1 pabrik ada yang direct dan ada yg under outsourching, sama halnya dgn Indonesia..keluhan selalu saja terdengar..dari sisi dalam negeri tentunya ada plus minusnya termasuk juga negara tetangga kita Malaysia.

Tapi ada satu hal..sekarang ini kami pelaku bisnis manpower merasa lebih nyaman kalau mempergunakan atau bekerjasama dgn outsourching. ada perbedaan :
1. Kalau direct dr sistem penggajian jelas saja ada selisih, dan gaji langsung di bayarkan oleh perusahaan brsangkutan dimana workers bekerja.
2. Kalau outsourching biasanya ada selisih gaji dan gaji di bayarkan oleh outsourching.

Krisis Global yg melanda dunia saat ini tdk bisa di pungkiri pengurangan pegawai banyak sekali terjadi, ada beberapa pabrik saja yg betul2 sehat dan padat modal dan tdk terpengaruh krisis yg dapat bertahan (spt sarung tangan buat kedokteran, konstruksi dan jasa), tp di sektor elektro..uhh jangan harap deh...syukur2 cuma makan gaji pokok tanpa perlu di pulangkan, tapi sebagian besar mereka di pulangkan krn pabriknya tutup!!. Disini keunggulan outsourching karena mrk terikat kontrak slm beberapa tahun..otomatis pihak putsourching yg bertanggung jawab mencari pabrik yg kondusif tanpa harus memulangkan workers sampai kontrak selesai, tapi itu tdk terjadi pada workers yang direct dgn pabrik..begitu pabrik kolaps..langsung deh pemulangan besar2an alias phk.

Tapi itu saja belum cukup...terutama yg eks..Nauzubillah deh bawelnya minta ampun, betul mereka berhak memilih yg terbaik..tp kita selaku PT jungkir balik mencarikan job ada saja celah mereka buat mencela.. sampai fed up.
Kadang..nawaitu awal mereka cenderung bergesar terutama yg eks, yg utama adalah pleasure dan kerja cm sbg kegiatan (uh ngelus dada) seperti kemarin ada yg bilang peraturan hostel yg ketat lha...tdk ada bonus lha..sudahlah kacau gara2 berita di tutup (padahal buat sektor non formal) di tambah Ambalat juga kasus TKW (ini wajib di tindak lanjut) termasuk kasus yg tdk seharusnya di dramatisir jd melodrama yg sangat mengharu biru padahal nonsense, ampyuun dah..padahal pengangguran semakin rame melebihi pasar malam.

Memang kita harus bersyukur dulu dan ikhlas itu juga bukan berarti kita selaku pihak PT menutup mata, tp paling tidak kita membantu program pemerintah yaitu menyerap pengangguran. Sudah saatnya kita selektif dalam segala hal dan berpikiran kedepan..tanpa menutut sesuatu yg berlebihan....dgn kondisi krisis spt ini, kita cm bisa berharap tahun depan krisis dah teratasi shg banyak pilihan job juga semakin banyak yg berkarya syukur2 pemerintah kita bisa membuka lapangan kerja bagi rakyatnya seluas2nya.

1 komentar:

Rakyat Kelantan Darul Naim mengatakan...

ur huby ada skandal dengan daisy fajarina?
is it true?